Rabu, 09 September 2009

Sejarah SEKAMI


Serikat kepausan Anak dan remaja Misioner merupakan gerakan internasional dari anak-anak yang paling tua di seluruh dunia. Pendirinya adalah Mgr. Charles de Forbin Janson, Uskup Nancy, Perancis, pada tahun 1843 (thn 2003, HUT Sekami ke-160 thn).
Sejak 3 Mei 1922, dipusatkan ke Roma dengan status kepausan.
Ia sangat prihatin dengan keadaan anak-anak di seluruh dunia, teristimewa di Cina, yg pada waktu itu memiliki banyak anak yg menderita rohani dan jasmani.
Keadaan politik dan sosial ekonomi menyebabkan banyak anak :
1. Menderita kelaparan
2. Dipaksa kerja berat
3. Tidak mendapatkan pendirikan
4. Hidup di jalanan
5. Mengemis dan berbuat kejahatan
6. Banyak anak yg mati tanpa mengenal Tuhan
Alasan Mgr. Charles Mendirikan Kelompok Anak Misioner

Ia terharu dan berdoa serta minta petunjuk Tuhan “bagaimana agar anak-anak dapat diselamatkan”
Ia disadarkan Tuhan: anak-anak bukanlah obyek Kabar Gembira, tetapi subyek Kabar Gembira. Artinya :
Anak-anak mampu menjadi rasul-rasul kecil, sahabat-sahabat Yesus,pembawa Yesus
Anak-anak sangat tulus dalam menolong temannya yg jauh lebih menderita, mereka mampu melakukan,
“children helping children”, anak bantu anak.
Anak-anak dapat membantu teman-temannya lewat doa dan derma, anak dapat menjadi sahabat bagi temannya.

Tahun 1843 : Holy Childhood-Kanak-kanak Suci
Pelindung gerakan ini adalah Yesus
Tujuan utamanya :
menjadikan anak-anak sahabat Yesus, yg berani memperkenalkan Yesus pada temannya yg lain
Membawa teman-temannya yg baru kepada Yesus
Dengan semangat setia kawan dituntun untuk rela menolong sesama sahabatnya yg lain
Singkatnya menjadi rasul-rasul cilik atau misionaris-misionaris cinta

3 Mei 1922 : Serikat Kepausan Anak Misioner
Berpusat di Roma
Langsung di bawah perlindungan Sri Paus sendiri

Di Indonesia
Sekami telah mulai bergiat sejak tahun 1970-an.
Mulanya bernama SEKAR (Serikat Kepausan Anak dan Remaja)
Sejak Lokakarya Nasional KKI di Denpasar (1996), wakil-wakil dari seluruh keuskupan, bersama pimpinan Karya Kepausan Indonesia, bersepakat untuk merubah namanya menjadi SEKAMI (Serikat Kepausan Anak/Remaja Misioner)
Tambahan kata Misioner dirasa perlu oleh para Dirdios KKI se-Indonesia, agar anak dan remaja lebih menyadari peran dan perutusan misioner mereka

Tujuan SEKAMI
1. Membangun hubungan pribadi penuh persahabatan dengan Yesus dan dengan sesama sahabat lainnya
2. Membangun kesadaran misioner dalam hati dan budi anak dan remaja (setiap anak adalah Misionaris cilik)
3. Membngun persekutuan misioner di kalangan anak dan remaja (bersama-sama merekan diutus sebagai misionaris)
4. Membangun kerja sama misioner sejak dini di kalangan anak dan remaja (belajar bertanggungjawab dan bekerja sama)
5. Membangun kepedulian misioner anak lewat, doa dan derma (khusus bagi anak yg jauh lebih menderita
6. Mempersiapkan kader misioner dari kalangan anak (persiapan masa depan mereka dan Gereja)


Sasaran yang ingin dicapai :
1. Rela dan sedia membagikan imannya akan Yesus, sebab :
a. Anak juga mengambil bagian dalam perutusan Gereja
b. Anak adalah misionaris : garam, terang dan cahaya dunia
c. Anak bukan hanya obyek misi, tp subyek misi bersama orang lain, sesama anggota Gereja
2. Rela dan sedia membagikan miliknya yg kendati sedikit bagi anak-anak lain :
a. Perbuatan nyata adalah ungkapan konkrit iman dan doa serta tanggung jawab misionernya
b. Kesadaran misioner menghasilkan kerelaan untuk berbagi, secara nyata dalam hal material/derma, lebih gembira karena memberi dan bukan karena menerima
c. Kerelaan berbagi dinyatakan juga dengan saling menerima teman lain: budaya, agama, bakat, talenta, dll.

Keanggotaan
1, Setiap anak dan remaja Katolik (untuk Sekami Internasional, dibatasi 14 thn ke bawah), boleh menjadi anggota Sekami
Untuk Indonesia, tak ada keberatan untuk melibatkan anak-anak remaja, khususnya usia SMP
2. Setiap anggota Sekami hendaknya siap menjadi “sahabat di tengan sahabat”, dalam bentuk sebuah serikat anak-anak, yaitu kumpulan/pertemanan/persahabatan nasional bahkan internasional
3. Seorang anak menjadi anggota resmi dengan memohon untuk menjadi anggota dan permohonannya disetujui dan dikabulkan oleh Direktur Diosesan KKI Keuskupannya, dengan sepengetahuan Direktur Nasional, melalui sebuah pelantikan.
4. Sebelum mengajukan diri dan diterima sebagai anggota resmi, setiap anak harus sudah pernah mengikuti pertemuan-pertemuan Sekami serta mengenal dan memahami tujuannya
5. Dianjurkan agar kelompok anak-anak membentuk kelompok para rasul, berjumlah sekitar 12 orang. Ada seorang penanggung jawab; ada beberapa tugas yang dapat digilirkan, agar anak-anak mulai belajar bekerja sama dan beroganisasi. Setiap kelompok hendaknya mempunyai nama kelompok yg diambil dari seorang kudus/rasul, yg menjadi pelindung rohani sekaligus teladan khusus mereka,dll.
6. Penerimaan resmi anggota dilakukan lewat Ibadat Khusus atau dalam kesempatan Misa Anak-anak.
7. Hendaknya orang tua juga dilibatkan dalam perayaan pelantikan sehingga mereka pun dapat lebih memahami peran misioner anaknya maupun mereka sebagai orang tua/keluarga.